Hiruk pikuk pemilihan umum
presiden Republik Indonesia benar - benar merebak ke seluruh pelosok nusantara,
bahkan daerah pedalaman tenggara Sumatera Barat, Jorong Lubuak Pauah Nagari
Banai, Kabupaten Dharmasraya. Ketua panitia pemungutan suara (KPPS) menyiapkan
TPS yang disediakan khusus untuk pemilih tetap yang berasal dari Suku anak
Dalam (SAD) Sumaetra Barat, meskipun berada 3 km dari tempat tinggal mereka.
Suku anak Dalam yang
dipimpin oleh Penyiram Harman (57th) merupakan kelompok nomaden yang biasa
ditemukan di area hutan Lubuak Pauah, nagari Banai, Kecamatan IX Koto,
Kabupaten Dharmasraya yang terdiri dari 37 jiwa. Pada pemilihan umum kali ini,
KPPS menetapkan 14 orang pemilih tetap yang akan menggunakan hak pilihnya
secara terbuka.
Pemilihan umum ini
merupakan kali kedua kelompkm SAD ikut mencoblos setelah pemilihan umum
legislatif lalu, SAD menggunakan hak konstitusionalnya sebagi warga negara pada
bulan April silam, yang saat itu didampingi langsung oleh bupati Dharmasraya,
H. Adi Gunawan.
Pada saat pemilihan,
kelompok SAD datang terlambat ke TPs yang telah disediakan khusus bagi mereka
juga tidak berkenan mencoblos sebelum bertemu dengan Bapak Bupati Dharmasraya.
Menurut, KPPS,Randi Liwarman, mereka sengaja datang terlambat, karena menunggu
kedatangan bupati setempat terlebih dahulu. Keterlambatan ini beralasan karena
bupati daerah Dharmasraya belum merealisasikan permintaan mereka yang sudah
disampaikan pada pemilu sebelumnya untuk memberikan jaminan tempat tinggal yang
tetap dan sah secara hukum berupa sertifikat, dan akses menuju tempat tinggal
mereka yang mudah dicapai.
Setelah melakukan diskusi,
akhirnya kelompok SAD bersedia mencoblos dengan didampingi oleh mahasiswa KKN
PPM UNAND 2014. Meskipun ini adalah kali kedua kelompok SAD menggunakan hak
pilihnya, namun bebrapa pemilih tetap masih tampak gugup saat mencoblos.
Dibawah instruksi KPPS, beberapa mahasiswa KKN PPM UNAND 2014 melakukan
sosialiasi cara mencoblos sehingga akhirnya mereka tampak tenang saat mencoblos
salah satu nama calon presiden yang tertera pada kertas suara yang tersedia
didalam bilik suara yang sudah disediakan.
Setelah pemilihan selesai,
kepala KPPS dan mahasiswa KKN PPM UNAND melakukan wawancara singkat dengan
ketua kelompok SAD untuk membuatkan permintaan tertulis yang ditujukan kepada
bupati Dharmasraya untuk segera merealisasikan kebutuhan mereka akan tempat
tinggal, pendidikan dan kesehatan yang paripurna. Ketua kelompok SAD berharap
melalui wawancara tersebut keinginan mereka dapat tersalurkan untuk dapat hidup
seperti kebanyakan warga negara lainnya.
By: Rahmat Hidayat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar