Nagarai banai, merupakan satu dari empat nagari yang terdapat di kecamatan IX koto, Kabupaten Dharmasraya setelah nagari Koto Nan Dibawuah, Lubuak karak, dan Silago. Setelah mengalami pemekaran, Nagari Banai disusun oleh 6 jorong yang tersebar memanjang, diantaranya Jorong Banai, Mudiak lago, Bugah, Padang Hilalang, Lubuak Pauah, dan Lubuak Labu.
Nagari
Banai dikenal sebagai daerah yang masih asri karena dikelilingi bukit barisan
yang hijau dan rindang dan kaya akan budaya. Setelah dilakukan pemantauan
penulis berhasil mengikuti beberapa kebiasaan masyarakat setempat khususnya
pada bulan ramadhan yang sudah menjadi budaya lokal dan telah dilakukan secara
turun temurun, diantaranya yaitu manjalang dan safari ramadhan.
MANJALANG
Jika
di beberapa tempat di Sumatera Barat, masyarakat berduyun-duyun pergi ke sungai
terdekat untuk melakukan tradisi balimau, warga masyarakat nagari Banai
Kabupaten Dharmasraya sibuk menyiapkan makanan untuk menjamu keluarga terdekat.
Tradisi mengunjungi keluarga sesuku dalam lingkungan adat ini dikenal dengan
tradisi manjalang yang biasanya dilakukan satu hari sebelum memasuki
puasa ramadhan.
Tradisi
manjalang bertujuan untuk mempererat silaturrahmi dan saling bermaafan sebelum
bulan yang suci masuk. Rombongan manjalang yang menjajali satu persatu rumah
warga disuguhi hidangan untuk dinikmati secara suka-suka. Tuan rumah akan
merasa sangat senang apabila semua rombongan berkenan menyantap semua makanan
yang telah disediakan. Menurut warga setempat, budaya lokal ini sudah dilakukan
sejak zaman nenek moyang mereka untuk menjaga keakraban dan kerukunan etnik
serumpun dalam mewujudkan hidup yang selaras, serasi dan seimbangan di
lingkungan adat nagari banai.
Tradisi
manjalang tahun ini sedikit berbeda dari ramadhan tahun-tahun sebelumnya karena
selain warga setempat, peserta Kuliah Kerja Nyata PPM Universitas Andalas (KKN
PPM UNAND) tahun 2014 juga ikut terlibat untuk melaksanakan tradisi yang menjunjung
tinggi nilai adat dan syarak ini.
Lain
halnya dengan warga masyarakat nagari Banai, yang menggunakan momen pelaksanaan
tradisi manjalang untuk kembali berkumpul dengan dunsanak terdekat, peserta KKN
PPM UNAND menggunakan kesempatan ini untuk berkenalan dan mensosialisasikan
aneka kegiatan yang sudah direncanakan selama melakukan bakti di nagari hijau
itu serta merasakan keramahtamahan warga setempat yang akan menjadi keluarga
selama menetap disana.
Acara
manjalang diakhiri dengan do'a bersama yang dipandu oleh ketua rombongan atau
anggota rombongan yang ditunjuk atau diminta oleh tuan rumah. Pada akhir
kunjungan, beberapa peserta KKN PPM UNAND mendapat kehormatan untuk membacakan
doa keselamatan sebelum meninggalkan rumah.
SAFARI RAMADHAN
Minimnya
jumlah sumber daya manusia yang dapat berbagi informasi dan tausiah agama,
ternyata tidak menyurutkan semangat pemuda nagari Banai dalam men-transfer ilmu
agama kepada jama'ah di masjid / mushalla yang berada puluhan kilometer dari
pusat aktivitas mereka. Bekerjasama dengan ketua Panitia Peringatan Hari Besar
Islam nagari Banai, H. Irmandes, S. PdI, pemuda nagari banai membentuk kelompok
kecil yang berperan secara kolektif untuk mendatangi satu per satu masjid /
mushalla yang tersebar pada 6 jorong di kanagarian Banai.
Kegiatan
yang bertajuk tausiah yang dilakukan secara bergilir ini dikenal masyarakat
dengan Safari Ramadhan. Dibandingkan dengan pelaksanaan safari ramadhan pada
tahun - tahun sebelumnya, safari ramadhan tahun ini dinilai lebih menarik
karena turut disemarakkan oleh keikutsertaan mahasiswa KKN PPM UNAND 2014.
Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin silaturrahmi antar jorong sekanagarian
banai sekaligus menyemarakkan malam - malam ramadhan dengan hal hal yang
bernilai ibadah.
Kedatangan
tim safari ramadhan pada masjid / mushalla secara bergilir, dinilai memberikan
manfaat yang bermakna bagi jamaah karena malam - malam ramadhan di nagari Banai
yang biasanya hanya ribut dengan suara letusan petasan di sudut sudut
keramaian, sekarang sudah berganti dengan antusias jamaah mendengar lantunan
alquran, tausiah dari perwakilan tim safari dan penyuluhan yang berbasis bidang
ilmu peserta KKN PPM UNAND yang ikut terlibat dalam kepanitiaan.
Perjalanan
tim safarai ramadhan tidak selalu mulus. Jalan yang berlubang, tanjakan yang
terjal dan jurang yang curam serta jarak pandang yang terbatas akibat ketiadaan
aliran listrik menjadi tantangan tersendiri bagi tim safari.
Safari
ramadhan yang sudah menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya ini, dimulai dengan
berbuka bersama hingga sajian tausiah ramadhan berakhir. Rasa suka cita yang
diungkapkan jama'ah melalui jamuan buka puasa khas nagari banai dan antusias
yang tinggi merupakan nilai yang menjadi kepuasan bagi tim safari ramadhan,
terutama bagi mahasiswa KKN PPM UNAND tahun 2014 yang notabenenya baru pertama
kali mengikuti kegiatan ini.
By: Rahmat Hidayat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar